Nusantara, sebuah tanah yang sejak dahulu diakui sebagai negeri yang diberkahi dengan kekayaan alam yang luar biasa. Di hampir seluruh penjuru wilayah ini, tersebar berbagai jenis rempah yang menjadi komoditas sangat berharga. Sejarah panjang Nusantara juga mencatat bagaimana negara-negara Barat berlomba-lomba menuju kepulauan ini demi mencari rempah-rempah yang menjadi kekayaan alam khas Nusantara
Overview
Kekayaan rempah Nusantara telah menjadi landasan berharga bagi perjalanan sejarah dan perdagangan. Nusantara, dengan alamnya yang memukau, dikenal sebagai sebuah negeri yang diberkahi dengan kekayaan rempah-rempah yang tidak hanya unik, tetapi juga memiliki pengaruh mendalam dalam perkembangan peradaban manusia. Sejak zaman kuno, rempah-rempah seperti cengkih, pala, lada, kayu manis, dan berbagai jenis lainnya telah menjadi daya tarik besar bagi para pedagang dan penjelajah dari berbagai penjuru dunia. Catatan sejarah membuktikan bagaimana eksplorasi dan ekspedisi berulang dilakukan untuk memperebutkan kendali atas perdagangan rempah-rempah yang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi.
Namun, melihat ke depan, pengembangan komoditas rempah bukan hanya berdampak pada ekonomi, melainkan juga membawa harapan bagi kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Dewasa ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sedang menginisiasi paket-paket wisata yang memanfaatkan situs-situs bersejarah Jalur Rempah sebagai daya tarik. Di samping itu, industri kreatif seperti kerajinan dan mode juga sedang dikembangkan dengan menggunakan motif dan bahan alami dari rempah. Terdapat pula fokus pada pengembangan dunia kuliner yang menawarkan hidangan sehat berbasis rempah. Kementerian Pertanian juga berupaya menghidupkan kembali kejayaan rempah Nusantara melalui pembaruan dan ekspansi kebun-kebun rempah, penguatan industri pengolahan serta pemasarannya. Tak ketinggalan, Kementerian Kesehatan tengah memajukan industri obat herbal dan produk kecantikan berbasis rempah asli Nusantara. Optimalisasi potensi rempah secara berkelanjutan dapat menjadi pendorong utama dalam meningkatkan ekonomi lokal. Dengan mendukung UMKM di sektor rempah-rempah, bukan hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memastikan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.
Rempah memiliki potensi besar untuk menjadi katalisator pertumbuhan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Peningkatan ekonomi lokal melalui optimalisasi komoditas rempah-rempah telah menjadi suatu keharusan, khususnya di wilayah Jawa Barat. Mengambil peran lebih dari sekadar bahan mentah, rempah-rempah memiliki potensi besar untuk menjadi katalisator pertumbuhan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dalam konteks pengolahan, rempah-rempah tidak hanya menjadi produk akhir, tetapi juga menjadi bahan baku untuk banyak produk turunannya serta membawa imbal hasil signifikan bagi masyarakat lokal.
Jawa Barat, sebagai salah satu lumbung rempah-rempah di Indonesia, memiliki peran sentral dalam memajukan perekonomian nasional melalui komoditas rempah-rempah. Inisiatif-inisiatif yang digerakkan di wilayah ini berfokus pada meningkatkan ekonomi lokal dengan memanfaatkan potensi rempah-rempah. UMKM berperan sebagai tulang punggung dalam proses pengolahan rempah-rempah, menciptakan produk olahan dengan standar kualitas tinggi yang menarik minat pasar.
Dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi lokal melalui rempah-rempah, dukungan yang komprehensif dari berbagai pihak sangatlah krusial. Pemerintah, sebagai pemangku kebijakan, memiliki peran utama dalam menciptakan lingkungan yang kondusif dan memberikan insentif bagi pengusaha untuk menggali potensi rempah-rempah secara maksimal. Bantuan teknis, pendampingan, akses ke pasar, dan fasilitas pengolahan yang memadai adalah faktor-faktor yang harus diperkuat.
Namun, tak hanya peran pemerintah, partisipasi aktif sektor swasta, organisasi non-pemerintah, dan lembaga akademik juga sangat dibutuhkan. Sinergi dari berbagai pemangku kepentingan ini akan menciptakan ekosistem yang memungkinkan UMKM rempah-rempah berkembang dan bersaing secara global. Kemitraan antara sektor publik dan swasta dapat menciptakan program pelatihan, riset, dan akses ke sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saing pasar.
Dalam konteks peningkatan nilai tambah, pengolahan rempah-rempah adalah aspek yang tidak bisa diabaikan. Transformasi dari bahan mentah menjadi produk olahan dengan nilai tambah tinggi adalah strategi yang efektif untuk memasuki pasar internasional dengan daya saing yang kuat. Pengolahan yang efisien dan inovatif juga membuka peluang baru untuk berbagai jenis produk, seperti minuman yang dapat dihasilkan dari rempah-rempah. Salah satu contoh peningkatan nilai tambah yang inovatif di Jawa Barat yaitu “Rempah Embassy”.
Rempah Embassy: Rempah Sehat Untuk Rakyat sebagai inisiator peningkatan nilai tambah inovatif rempah
Rempah Embassy merupakan salah UMKM yang mengolah serta menyajikan rempah-rempah lokal dalam bentuk minuman kemasan, serbuk seduh serta paket box. Bahan rempah-rempah tersebut banyak yang diperoleh dari wilayah sekitar Majalengka. Kemudian diolah berdasarkan resep kombinasi berbagai rempah yang telah dikaji serta diteliti selama bertahun melalui kegiatan yang dinamakan “Ziarah Rempah”. Sampai saat ini, terdapat sekitar 10 resep kombinasi rempah-rempah yang beberapa diantaranya memiliki nama, tampilan serta khasiat yang berbeda-beda. Sebagai contoh terdapat produk yang dinamai Wedang Sungai. Resep ini terdiri dari jahe, daun kelor, kaskara, daun mint dan kunyit. Wedang Sungai ini adalah Salah satu ramuan yang di adaptasi dari peninggalan orang-orang terdahulu melalui beberapa temuan dari cerita rakyat, teks kuno & pengobat traditional atau biasa dikenal wli tamba.
Hasil penelusuran mengenai komposisi yang di pakai terdapat beberapa manfaat kesehatan diantaranya menurunkan kadar kolesterol darah, membatu menjaga kondisi tubuh stabil, serta menangkal radikal bebas.
Rempah Embassy dalam lingkup yang lebih luas dapat dianggap sebagai agen layanan rempah masyarakat. Selain tugas pokoknya menjamu masyarakat dengan rerempahan yang menyehatkan dan menyegarkan, Rempah Embassy juga punya tugas sampingan yaitu memperkenalkan budaya penjamuan.
Terdapat salah satu program jamuan yang dilakukan oleh rempah embassy dalam rangka memperkenalkan ramuan rempah nusantara yang dewasa ini keberadaannya perlahan mulai terpinggirkan. Kegiatan ini bernama Seduh Keluh.
Seduh Keluh sebagai kegiatan demonstrasi racikan resep hasil ziarah rempah dari Rempah Embassy
Seduh keluh merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan salah satunya sebagai branding Rempah Embassy. Kegiatan ini diawali oleh keluh kesah sehari-hari para peserta seperti penyakit yang mereka alami, kondisi mental atau keluh kesah lainnya. Setelah itu, Rempah Embassy akan mendemonstrasikan racikan rempah-rempah yang sesuai untuk meredakan/ mengobati keluhan dari peserta tersebut. Sajian tersebut dibalut dengan racikan kontemporer serta penjelasan dari komposisi serta khasiat dari tiap bahan baku yang digunakan. Kemudian peserta akan mencicipi racikan rempah yang disajikan serta biasanya akan ada sesi tanggapan dari peserta.
Dalam semarak acara Sindikasi Rebo Legi yang dilaksanakan Ekosistem Gamma, acara Seduh Keluh telah dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Agustus 2023 yang bertempat di Café Temu Roti, Jl. Cigadung Raya Barat No. 2, Kota Bandung. Dalam acara tersebut, Ming selaku founder Rempah Embassy beserta beberapa kolega turut serta mendemonstrasikan berbagai racikan rempah-rempah yang manfaatnya langsung bisa dirasakan oleh Ekosistem Gamma yang hadir pada saat itu. Banyak sudut pandang baru yang diperoleh dari acara seduh keluh tersebut seperti proses pencarian resep yang sampai meneliti relief pada candi borobudur serta peran rempah embassy dalam mengembangkan pasokan rantai rempah-rempah di Majalengka yang secara langsung berdampak pada perputaran ekonomi petani rempah-rempah lokal di Majalengka. Produk produk Rempah Embassy dapat diperoleh di Temu Roti Bandung, M-bloc Space Kota Jakarta Selatan, Taman Bagja Raharja Food court Kasungka Kabupaten Majalengka serta Gg. Kramat V No.5, Kesenden, Kota Cirebon.
Indonesia berpotensi sebagai pemimpin global dalam perdagangan rempah dunia
Dengan menjadikan rempah-rempah sebagai salah satu fokus utama dalam pemberdayaan ekonomi lokal, maka potensi daerah yang berlimpah tersebut dapat terserap ke dalam perekonomian secara maksimal. Lebih lanjut lagi, rempah-rempah bukan hanya sebatas produk perdagangan, tetapi juga simbol kekayaan budaya yang harus dijaga. Melalui ide serta implementasi cermat yang dilakukan oleh UMKM lokal, komoditas rempah-rempah dapat membawa kemakmuran bagi masyarakat sekitar, mempertahankan identitas budaya, dan lebih luasnya dapat menjadikan Indonesia sebagai pemimpin global dalam perdagangan rempah-rempah.
Comments